Zaid bin Tsabit (wafat
45 H)
Nama
lengkapnya adalah Zaid bin
Tsabit bin Adh-Dhahak bin Zaid Ludzan bin Amru, dia masuk Islam
ketika umur 11 tahun ketika perang Badar terjadi. Anas bin Malik urutan ke tiga dari sahabat yang banyak
meriwayatkan hadist, Ia meriwayatkan sebanyak 2.286 hadits.
Perjalanan
hidupnya.
Nabi SAW menyerahkan bendera Bani Malik bin an-Najjar
kepada ‘Imarah sebagai komandan perang Tabuk, lalu Nabi SAW mengambilnya dan diserahkan kepada Zaid bin
Tsabit. Ketika beliau memintanya, maka Imarah bertanya,” Ya
Rasulullah, apakah engkau akan menyerahkan sesuatu yang engkau berikan
kepadaku?. Beliau menjawab,” Tidak, tetapi al-Quran harus didahulukan,
dan Zaid bin
Tsabit lebih banyak menguasai bacaan Al-Quran daripadamu”.
Zaid
juga sebagai penulis wahyu bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam.
Saat Umar r.a. menjadi Khalifah dia diangkat sebagai amir
(gubernur) Madinah sebanyak 3 kali di ibukota atau di wilayah pusat kekuasaan,
dan dia juga ditugaskan untuk mengumpulkan al-Quran atas perintah Abu Bakar r.a. dan Umar sebagai mana dijelaskan dalam riwayat yang
diriwayatkan oleh Bukhari : “Zaid bin Tsabit berkata”
Aku disuruh menghadap Abu Bakar berkenaan dengan pembunuhan yang dilakukan
penduduk Yamamah, dan ketika itu dihadapannya ada Umar bin al-Khaththab. Lalu Abu Bakar berkata, “Jika perang terus berkecamuk banyak
memakan korban jiwa kaum muslimin, banyak para penghapal al-Quran di negeri ini
terbunuh, dimana akhirnya banyak bagian al-Quran yang hilang maka agar al-Quran
dibukukan, aku berpandangan sama dengan Umar, engkau laki laki yang cerdas dan masih muda, maka cari
dan kumpulkanlah (Mushaf) al-Quran”.
Zaid bin
Tsabit r.a. adalah seorang ulama yang kedudukannya sama dengan
para ulama dari kalangan sahabat lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, ”Umatku
yang paling menguasai ilmu Faraidh adalah Zaid bin
Tsabit”. Riwayat lain yang senada terdapat dalam riwayat Imam
an-Nasa’I dan Ibnu Majah, dimana nabi bersabda,” Umatku yang paling penyayang
adalah Abu Bakar, yang paling kuat kesaksiannya dihadapan Allah adalah Umar, yang paling diakui perasaan malunya adalah Utsman dan yang paling menguasai faraidh adalah Zaid bin
Tsabit.”.
Ketika Zaid
bin Tsabit r.a. wafat maka Abu Hurairah r.a. berkata, ”Telah wafat orang
terbaik dari umat ini semoga Allah menjadikan Ibnu abbas sebagai penggantinya”.
Wafatnya
Ia
wafat di Madinah pada tahun 45 H dalam usia 56 tahun (dalam riwayat lain ia
wafat tahun 51 H atau 52 H)
Keterangan:
1.
SAW :
Shallallaahu ‘Alaihi Wa sallam (kalimat atau ucapan sallute) artinya: Allah
memberikan shalawat dan salam kepadanya.
2.
r.a. :
Radhiyallaahu ‘anhu (untuk laki-laki)/ Radhiyallaahu ‘anha (untuk perempuan)
artinya Semoga Allah meridhainya atau semoga mendapat ridha Allah.
Sumber:
biografi Shafwah ash shafwah ibnu Jauzi, Al-Istia’aab Ibn Al-Barr
Komentar