Lima Golongan Orang-orang yang Merugi
Allah SWT menegaskan di dalam Al Quran tentang golongan
orang yang merugi karena semua amal mereka di dunia menjadi sia-sia. Semua amal
mereka tidak mampu memberatkan timbangan kebaikan mereka di akhirat, Mereka mendapatkan
azab dan siksa yang amat pedih dari Allah SWT Semua itu karena sikap mereka
yang lebih mengikuti potensi buruk daripada potensi baik yang ada dalam diri
mereka. Mereka tidak melaksanakan perintah Allah SWT dan mengerjakan
larangan-Nya. Berikut ini lima golongan orang yang merugi.
Pertama, orang-orang yang
mempersekutukan Allah SWT dengan ciptaan-Nya. Mereka percaya kepada kekuatan
selain Allah SWT yang mampu memberikan manfaat dan melindungi mereka dari
kejahatan. Bahkan, mereka bersekutu dengan kekuatan itu dalam mencapai setiap
keinginan. Allah SWT berfirman,
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِينَ
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada
(nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan
hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (QS.
39:65)
Kedua, orang-orang yang berpihak kepada
yang batil. Mereka mendustakan ayat-ayat Allah SWT dalam Al Quran. Mereka juga
tidak mempercayai bahwa mereka akan menghadap Allah SWT untuk
mempertanggungjawabkan semua perbuatan mereka di dunia. Keberpihakan mereka
kepada yang batil didorong oleh nafsu mendapatkan kenikmatan dunia
sebanyak-banyaknya. Allah SWT berfirman,
قُلْ كَفَى بِاللَّهِ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ
شَهِيداً يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالَّذِينَ آمَنُوا
بِالْبَاطِلِ وَكَفَرُوا بِاللَّهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ -٥٢-
"Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi
antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan
orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka
itulah orang-orang yang merugi." (QS. 29: 52)
Ketiga,
orang-orang yang menolak Islam sebagai agama yang benar yang diridai oleh Allah
SWT. Mereka menganggap Islam hanya merupakan produk budaya masyarakat Arab
sehingga tidak semua ajarannya layak diterapkan saat ini. Bahkan, dengan dalih
pluralisme, mereka melakukan kampanye menolak kebenaran mutlak agama Islam.
Allah SWT berfirman,
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن
يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ -٨٥-
"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi. " (QS. 3: 85)
Keempat, orang-orang yang teperdaya
oleh hawa nafsu. Akal dan agama yang diberikan oleh Allah SWT tidak mampu
membentengi mereka dari dorongan nafsu yang merusak. Mereka melakukan semua
perbuatan setan yang sangat dilaknat oleh Allah SWT Membunuh, mencuri, menipu
dan sejenisnya telah menjadi bagian hidup mereka. Mereka tidak lagi bertuhan
kepada Allah SWT tetapi kepada hawa nafsu mereka. Allah SWT berfirman,
فَطَوَّعَتْ لَهُ نَفْسُهُ قَتْلَ أَخِيهِ
فَقَتَلَهُ فَأَصْبَحَ مِنَ الْخَاسِرِينَ -٣٠-
"Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah
membunuh saudaranya. sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara
orang-orang yang merugi. " (QS. 5: 30)
Kelima,
orang-orang yang melupakan Allah SWT karena sibuk dengan harta dan anak mereka.
Mereka lupa bahwa harta dan anak sesungguhnya adalah amanat dari Allah SWT yang
harus mereka jadikan sebagai media mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mereka
terlena oleh nilai harta dan anak sehingga lalai memenuhi hak-hak Allah SWTatas
mereka. Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ
أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ
فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ -٩-
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu
dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat
demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. " (QS. 63: 9)
Sikap dan perilaku
buruk di atas, hendaknya dijauhi oleh setiap muslim ketika hidup di dunia. Hal
ini agar semua amal yang telah diperbuat tidak sia-sia dan dapat memberatkan
timbangan kebaikan di akhirat kelak sehingga terhindar dari kerugian yang amat
besar.
Komentar